Arak-arakan atau March for Jesus adalah sebuah
tindakan menduduki sebuah kota bahkan negara yang sangat penting untuk
dilakukan oleh gereja Tuhan. Ini bukanlah sekedar pawai atau jalan-jalan biasa.
Bila dilakukan dengan benar, akan memberi dampak yang luar biasa.
Kadang kita tidak menyadari bahwa sejak manusia jatuh
ke dalam dosa, dunia ini berada dalam kendali si jahat. Karena itu ada
penguasa yang memegang kendali atas setiap kota.
Itu sebabnya suasana dan kondisi tiap kota itu secara roh sangat berbeda antara satu
dengan yang lain. Ada kota yang sangat kuat spirit cinta akan uangnya, atau kemarahan, kemiskinan dst.
Kita
– gereja Tuhan – diciptakan Tuhan dengan tujuan untuk berkuasa atas bumi. Kitalah
yang seharusnya memegang
kendali (Lihat Kejadian 1:26-28). Karena itu ketika kita turun ke jalan-jalan,
melakukan arak-arakan, sebenarnya kita sedang mengambil alih kembali otoritas
atas sebuah kota bahkan suatu negara.
Alkitab menulis banyak dasar mengapa kita perlu
melakukan arak-arakan.
Y Perarakan adalah Pendudukan Sebuah Kota atau Negara yang Tuhan berikan
Kejadian 13:17 menceritakan bagaimana Tuhan
memerintahkan Abram untuk menjalani negeri itu menurut panjang dan lebarnya,
negeri yang akan Tuhan berikan kepadanya.
Hal yang sama Tuhan perintahkan kepada Yosua, setelah
Musa meninggal. Yosua 1:3, “Setiap tempat yang diinjak oleh oleh telapak kakimu
Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa”. Kata
“diinjak” sama seperti pada waktu Tuhan berkata kepada Abraham untuk
“menjalani” negeri itu, yang artinya ‘menjalani bersama-sama’ (to walk, to
march forth). Semuanya tergantung kita seberapa kita mau menjalani negeri yang
Tuhan berikan kepada kita.
Dalam
bahasa Inggris salah satu kata yang dipakai adalah MARCH. Dan ternyata kata ini
mempunyai akar kata MARK atau yang artinya menandai atau membuat batas. Jadi
sebenarnya dengan kita turun untuk menjalani, melakukan arak-arakan doa
keliling, kita sedang menandai daerah pendudukan untuk kita serahkan kepada
Tuhan.
Dalam Matius 11:1 Alkitab menulis bagaimana Tuhan
Yesus sendiri berjalan di kota-kota bersama murid-muridNya. Bahkan dikatakan di
Lukas 8:1 Yesus BERJALAN dengan ke-dua belas muridNya dari kota ke kota dan
dari desa ke desa. Yesus menjalani seluruh tanah Perjanjian pada masa itu. Dia
mengajar dan memberitakan Injil, serta mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan
orang sakit.
Kisah 10:38 yaitu tentang Yesus dari
Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia,
yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang
dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
Y Untuk melucuti kekuatan musuh
Rasul Paulus menulis dalam Kolose 2:15 Ia (Yesus)
melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka
tontonan umum dalam kemenanganNya atas mereka. Alkitab versi the Message
menggambarkan dengan lugas sbb: “He stripped al the spiritual tyrants in the
universe of their shame authority at the Cross and marched them naked through
the street” (mengarak mereka telanjang di jalan-jalan). Rasul Paulus
melakukan perjalanan kebanyakan dengan berjalan kaki, menjalani negeri,
memberitakan Injil ke tempat-tempat yang Tuhan tentukan baginya. Dan kita perlu
mengingat perintah Agung Tuhan Yesus bahwa Injil harus diberitakan ke seluruh
dunia baru akan tiba kesudahannya.
Y Perarakan adalah Cara untuk Mendeklarasikan Kemenangan dan Beria-ria di
hadapan Tuhan
Jadi waktu kita melakukan arak-arakan dan turun ke
jalan sebenarnya kita sedang mendeklarasikan kemenangan Kristus dan menyatakan
semua kuasa musuh dan kegelapan sudah dilucuti dan kita menyatakan pemerintahan
Tuhan atas kota/ negeri tersebut.
Y Perarakan menyatakan kerajaan Allah ditegakkan
Di Perjanjian Lama, Raja Daud pernah melakukan
arak-arakan membawa tabut Tuhan masuk ke Yerusalem. Ketika tabut dibawa masuk
ke Yerusalem, pada saat itulah Kerajaan Tuhan ditegakkan.
2 Samuel 6:14-15 menuliskan: “ Dan Daud menari-nari di
hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. Daud dan
SELURUH orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi
sangkakala”.
Y Perarakan Memberkati dan bernubuat atas kota/negara tersebut
Ketika kita menjalani suatu kota dalam suatu
arak-arakan, kita memberkati kota. Kita lakukan melalui perkataan kita, serta
juga melalui perbuatan.
Destiny, nubuat serta firman yang kita perkatakan
dengan iman dan otoritas, akan terjadi. Kita juga dapat memberkati penduduk
kota dengan memberikan pemberian seperti permen, coklat dll untuk menyatakan
kasih Tuhan terhadap penduduk kota tsb.
Y Dengan perarakan kita menjarah kekayaan musuh
Ketika kita berjalan bersama Allah dalam arak-arakan,
kita sedang mengikat musuh-musuh kita, sehingga kita dapat menjarah kekayaan
musuh.
Yesaya 45:14 Beginilah
firman TUHAN: "Hasil tanah dari Mesir dan segala laba dari Etiopia dan
orang-orang Syeba, orang-orang yang tinggi perawakannya, akan pindah kepadamu
dan menjadi kepunyaanmu, mereka akan berjalan di belakangmu dengan dirantai; ...
Y Kita mendapat hak untuk melakukan kehendak Allah, semua akan terbuka
Ketika kita mengambil dan menduduki tanah/kota
tersebut, kita berhak mengabarkan injil, memulai usaha, sekolah dll.
Apa yang sesungguhnya terjadi di alam roh, ketika
anak-anak Tuhan melakukan arak-arakan dengan tepat? Kita akan melihat apa yang
raja Daud sampaikan di Mazmur 68.
Mazmur 68:2, Allah bangkit maka terseraklah
musuh-musuhNya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapanNya.
Saat kita melakukan arak-arakan maka kerajaanNya
ditegakkan, Semua kuasa kegelapan diusir dan dibersihkan. Alkitab menulis bahwa
Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuhNya.
Mazmur 68:4, “Tetapi orang-orang benar bersukacita,
mereka beria-ria di hadapan Allah, mereka bergembira dan bersukacita.”
Ini menggambarkan puncak sukacita, kegirangan, roh
kemenangan dan sukacita. Saat arak-arakan ini kita tidak boleh diam tetapi
melakukan deklarasi dengan kuat, memainkan banner, membunyikan sangkakala,
menari dan bersorak dengan kuat.
Y Perarakan adalah Mempersiapkan Jalan bagi Raja
Mazmur 68:5, “Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah
namaNya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan. NamaNya
ialah TUHAN; beria-rialah di hadapanNya!”
Pada saat kita naikkan Pujian, Mazmur dan Penyembahan
kita sedang membuat jalan bagi Tuhan. Saat kita melakukan arak-arakan, kita
menyanyi, menyembah, meninggikan Tuhan, sebenarnya kita sedang mempersiapkan
jalan bagi kedatanganNya kedua kali. Alkitab vesi The Message dalam Yesaya
45:13, menggambarkan bagaimana Tuhan menggelar karpet merah bagi Koresh. Inilah
saatnya bagian kita dengan anugerah dan kekuatan RohNya, dengan arak-arakan
menggelar karpet merah untuk kedatangan Tuhan Yesus kedua kali sebagai Raja.
Y Perarakan adalah Peperangan
Mazmur 68:8, “Ya Allah, ketika Engkau maju berperang
di depan umatMu, ketika Engkau melangkah [AMP; marched] di padang belantara,
Sela”.
Tuhan maju berperang di depan umatNya, saat kita
melakukan arak-arakan. Dikatakan bumi bergoncang dan mencurahkan hujan yang
memulihkan tanah dan Tuhan mencurahkan kebaikan dan memenuhi kebutuhan orang
yang tertindas [ayat 9-11].
Mazmur 68:12, “Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang
yang menyampaikan kabar baik itu merupakan tentara yang besar:”
Kita perlu menyerukan kebenaran, kabar baik. Kita
merupakan tentara Tuhan yang besar. Lebih banyak yang menyertai kita dari pada
yang menyertai musuh-musuh kita. Sebagai tentaraNya, kita dipersenjatai dengan
pedang Roh dan senjata rohani yang penuh kuasa. Arak-arakan juga merupakan
sebuah peperangan rohani.
Mazmur 68:25, “Orang melihat perarakanMu, ya Allah,
perarakan Allahku, Rajaku, ke dalam tempat kudus.”
Ketika orang-orang melihat perarakan, sebenarnya
mereka sedang melihat perarakan Allah, perarakan Raja yang akan dilihat.
Y Perarakan menyatakan kuasa Allah
Mazmur 68:29, “Kerahkanlah kekuatanMu, ya Allah,
tunjukkanlah kekuatanMu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami.”
Tuhan yang bertindak bagi kita. Inilah perarakan!
Tuhan yang bertindak bagi kita. Tuhan mengerahkan dan mendemonstrasikan
kekuatanNya.
Y Bagaimana mempersiapkan suatu arak-arakan?
Pendudukan
tidak pernah bisa dilakukan tanpa persiapan. Tanpa persiapan, pendudukan tidak
akan punya dampak yang kuat.
ÿ Pemetaan/Pengintaian
Karena
itu setiap kali kita akan menduduki suatu wilayah, harus dibagi
perwilayah dan dibuat pemetaan dengan jelas, setiap wilayah ada pemimpin yang
bertanggung jawab. Kemudian mulai diikat roh-rohnya, memperlemah semua kekuatan
musuh. Sebagaimana Yosua mengirim
pengintai, setiap kita harus mengirim pengintai dan tahu bagaimana mengikat
setiap roh-roh. Itulah tugas pengintai.
Mrk 3:27 Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki
rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya
dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
ÿ Membangun tembok perlindungan
Kalau
sudah mendekati waktu perang, pribadi demi pribadi harus memperkatakan pengakuan dan deklarasi untuk membangun tembok perlindugan di sekeliling kita.
Setiap pengakuan yang kita ucapkan itu akan terjadi, lakukan persiapan dengan
benar. Latih untuk belajar mentaati apakah Roh Kudus katakan
kepada kita, karena kita tidak tahu musuh apa yang sedang kita hadapi. Kita
mungkin saja digerakkan untuk berpuasa, melakukan perjamuan kudus,
memperkatakan Mazmur 91, membaca Alkitab dsb.
Bangun
tembok berlapis-lapis supaya kemenangan saudara mutlak dan tuntas. Setidaknya
ada 3 lapis tembok:
1. Tembok
pujian : kita bisa memuji Tuhan mengelilingi rumah/kota
2. Tembok
berapi: bahasa roh dan bawa banner api atau lambang api atau api asli
mengelilingi.
3. Tembok
pengakuan iman. Iman itu harus diucapkan berupa pengakuan
dan deklarasi
ÿ Pengurapan
Alkitab mengisahkan bagaimana banyak hamba Tuhan
diurapi. Bahkan arti kata Kristus sendiri adalah “Yang Diurapi.” Karena itu setiap
orang harus mengurapi dirinya sendiri-sendiri, setelah itu sepatu yang akan
dipakai disemprot tumen (Tujuh elemen: air, minyak, garam, tepung, anggur,
susu, madu). Ketujuh elemen ini merupakan tanda tujuh perjanjian
yang kita perkatakan di kota yang kita jalani dan duduki.
Air: pentahiran,
Air Kehidupan, ketenangan dan pengendalian diri
Minyak: perlindungan, pemeteraian
Garam: Pengaruh
yang ilahi, perjanjian garam
Tepung: Kehidupan,
kelimpahan
Anggur: Darah Yesus
Susu: Kemurnian,
Pertumbuhan, penggenapan janji Tuhan
Madu: Kemanisan,
kekuatan, kelimpahan, penggenapan janji Tuhan
ÿ Mengambil jatah
dan bagian kita
Banyak
orang mau perang tetapi tidak ada persiapan. Pelajari
setiap tempat penting dan daerah yang akan kita datangi dan
perangi roh apa dan ambil roh apa. Siapkan
ayat untuk setiap daerah, karena untuk setiap daerah itu ada ayat khusus.
Misalnya kita mau ke daerah Kana, Tuhan berkata bahwa pemulihan keluarga,
urapan, anggur yang terbaik itu ada di situ. Tetapi juga disitu bahaya, ada orang-orang
yang kehabisan anggur artinya ada orang-orang yang kehabisan karena tidak ada
persiapan, salah perhitungan. Tetapi di situ juga ada kekuatan mujizat untuk
tempat anggur baru.
Apa
yang dilakukan dan ada di dalam arak-arakan?
2Sam
6:14-15 mencatat minimal ada 3 (tiga) hal yang bisa kita buat: Tarian, sorak
(yel & doa), bunyi sangkakala (pujian & musik).
1.
Tarian
Ketika kita turun ke jalan, kita harus
mempersiapkan penari-penari kota (bisa gabungan dari gereja-gereja,
persekutuan, sekolah, yayasan, panti asuhan, dll). Ajari mereka tentang tarian
profetik yang membalikkan keadaan. Lengkapi dengan kostum dan alat-alat tari
yang dibutuhkan. Bawa turun panji 4 wajah sebagai lambang pemerintahan Tuhan
dinyatakan, kibarkan panji-panji. Tiap penari harus melakukan segala sesuatu
dengan iman dan pengertian yang benar.
Catatan:
Untuk detail tentang tarian profetik dapat di baca di buku saku DVD tutorial
Mahanaim.
2.
Sorak
Sorak atau yel-yel yang kita buat adalah
perkataan iman kita. Semua merupakan doa kita untuk apa yang kita perkatakan
itu akan terjadi atas kota. Ketika kita memperkatakan
firman yang tepat, ini seperti batu-batu yang dilemparkan Daud untuk membunuh
raksasa.
3.
Bunyi sangkakala
Waktu sangkakala ditiup maka itu akan
menjadi tanda semboyan untuk mulai maju dan menaklukkan lawan. Perdengarkan
pujian, lagu yang merupakan doa kita untuk bangsa ketika kita melakukan
arak-arakan. Selain itu bunyi-bunyian juga merupakan sebuah alat yang sangat
berkuasa di tangan kita. Kita bisa menggunakan alat-alat rumah tangga seperti
galon, botol (diisi biji-bijian), kaleng, ember, panci, kentongan, peluit, dsb
sebagai alat-alat perkusi. Ketika kita membunyikan bunyi-bunyian ini,
sebenarnya kita sedang mengacaukan strategi musuh. Kita sedang menghalau mereka
pergi.
Catatan:
Beberapa lagu dari album The Journey (Mahanaim) dan Aku Memotret Indonesia (JKI
Injil Kerajaan) bisa dipakai karena sudah dikemas sebagai lagu untuk bangsa.
Di
beberapa kota, arak-arakan bahkan membawa obor sebagai tindakan profetik
menyalakan api lawatan bagi kota. Atau juga sebagai tindakan profetik membakar
semua kenajisan. Ada juga kelompok anak-anak ikut dalam arak-arakan. Hal ini
sebagai tindakan iman bahwa lawatan Tuhan bukan hanya untuk kalangan usia
tertentu. Ada juga kelompok profesi yang terdiri dari berbagai macam profesi
seperti dokter, tentara, olahragawan, satpam, perawat, pegawai negeri, guru,
nelayan, petani, badut, musisi, dll. Mereka bisa diajak ikut dalam arak-arakan
sebagai tanda lawatan kegerakan Tuhan akan terjadi di seluruh bidang yang ada,
di seluruh lapisan masyarakat.
Arak-arakan dapat juga disertai dengan spanduk bertuliskan perkataan
profetik untuk kota (misal: JAKARTA AMAN,
MEDAN DAMAI, MAMUJU SEJAHTERA,
MANOKWARI BANGKIT, AMBON MAJU,
BATAM BERSATU, KENDARI JAYA).
Apa
yang harusnya gereja Tuhan buat setelah arak-arakan?
2 Sam
6:18-19
18
Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban
keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam.
19
Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh
khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul
roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah
seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Gereja
punya tanggung jawab memberi makan kotanya.
Ingat,
kita baru saja membersihkan atmosfir kota dengan arak-arakan turun ke jalan,
doa keliling. Jangan sampai terjadi seperti apa yang Yesus sampaikan dalam Mat
12:43. Isi kota dengan segala yang baik, gereja Tuhan harus menjadi jawaban, menjadi
bapak atas kota!
Matius
12:43
43 "Apabila roh jahat keluar dari
manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian.
Tetapi ia tidak mendapatnya.
44
Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.
Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapih
teratur.
45
Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya
dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih
buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan
yang jahat ini."
Gereja
harus mengerti bahwa ketika kita membersihkan kota (dengan doa keliling,
peperangan rohani, arak-arakan), itu bukan hanya sebuah tindakan sekali.
Setelah itu, gereja harus terus berdiri buat kotanya. Tuhan mencari tetap ada
orang yang mau mendirikan tembok, berdiri mempertahankan negeri. Itu sebabnya
kita mempunyai tanggung jawab untuk membangun pasukan di tiap kota.
Yehezkiel
22:30
30 Aku mencari di tengah-tengah mereka
seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di
hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, ...
Hal
teknis persiapan arak-arakan
1.
Bangun pasukan penari & pemain
perkusi kota. Bisa dilakukan melalui undangan pelatihan ke gereja-gereja lokal,
persekutuan, sekolah, yayasan, panti asuhan. Persiapkan kostum, alat-alat
tarian, alat-alat dan perlengkapan perkusi (galon, botol yang diisi
biji-bijian/kerikil, ember, panci, kentongan, bedug, cymbals, stick bambu,
dll). Juga kalau memungkinkan siapkan mobil dengan sound system (bisa
menggunakan speaker dan power TOA, dengan minimal 1 microphone) dan 1 (satu)
MP3 player untuk memutar lagu-lagu pujian.
2.
Tentukan rute arak-arakan. Pilih jalan
yang cukup lebar supaya arak-arakan yang kita buat tidak terlalu mengganggu
lalu lintas karena akan menutup sebagian badan jalan. Dapat dilakukan dengan
berkonsultasi dengan orang lokal atau bahkan meminta petunjuk dari kepolisian
setempat.
3.
Urus ijin turun ke jalan dan/atau
meminta pengamanan dari kepolisian. Biasanya jika jumlah peserta arak-arakan
dalam kisaran ratusan, maka ijin turun ke jalan cukup diajukan ke Polsek
setempat (daerah di mana kita akan buat arak-arakan). Tapi jika kemudian
arak-arakan kita dilanjutkan dengan acara yang mengumpulkan jumlah massa yang banyak,
maka harus mengurus sampai ke Polres atau meminta petunjuk dari pihak
kepolisian. Jika ada orang lokal yang bisa menolong untuk pengurusan ijin akan
lebih baik.
4.
Di beberapa kota, arak-arakan dapat
dikemas dengan bungkus kegiatan sosial seperti: pembagian sembako, kegiatan
donor darah, pasar rakyat, dll. Jadi arak-arakan dapat dikatakan merupakan
bagian dari opening ceremony. Tapi
harus juga mengurus ijin keramaian atau ijin acara.
5.
Jika menemukan alun-alun atau lapangan
umum, arak-arakan dapat dilakukan tanpa mengurus ijin. Hanya dengan catatan
kita tidak turun ke jalan, jadi hanya keliling di dalam lapangan atau di
trotoar jalan (tempat pejalan kaki).
6.
Sebaiknya siapkan minimum minum untuk
peserta arak-arakan.
7.
Tidak ada jumlah minimum dalam
arak-arakan, semakin banyak akan semakin baik. Hanya memang semakin banyak
peserta arak-arakan, persiapan kita akan makin kompleks.
No comments:
Post a Comment